Zaid Al-Khair

Assalamualaikum, sekarang aku akan menceritakan tentang seorang sahabat Rasulullah saw yang terbaik di kalangan orang Jahiliyah, tapi juga terbaik di masa islam.

Siapakah nama sahabat itu? Namanya Zaid Al-Khair Bin Muhalhil. Waktu masih kafir namanya Zaid Al-Khalil, terus diganti oleh Rasulullah saw menjadi lebih baik, yaitu Zaid Al-Khair.

Zaid juga dermawan, loh. Bahkan waktu masih Jahiliyah.

Nah, bagaimana kisah kedermawanannya Zaid ketika jahiliyah? Ini dia kisahnya.

Pernah suatu hari, Zaid, pembantunya dan ayahnya disuruh merawat sekitar 100 ekor unta oleh seseorang. Ketika sudah mulai maghrib, Zaid dan dua pembantunya masuk ke tenda, dan disana ada ayahnya Zaid, yaitu Muhalhil.

Ketika malam-malam waktu Zaid, dua pembantunya dan ayahnya tertidur karena kecapekan merawat unta, ada seseorang ingin mencuri unta-unta itu.

Pas sudah pagi, Zaid baru sadar kalau unta-untanya menghilang semua. Dia pun mengejar pencurinya, ketika tengah hari barulah ia menemukan jejak pencurinya.

Setelah bertemu dengan pencurinya, Zaid berkata untuk melepaskan untanya. Tetapi pencurinya tidak mau melepaskan, akhirnya Zaid berkata agar dia dibolehkan untuk memanah tiga simpul yang ada di tali untanya yang diikat.

Akhirnya pencurinya pun membolehkan Zaid atau orang yang tak dikenalnya memanah tiga simpul yang ada di tali unta. Ternyata Zaid berhasil memanah tiga simpul itu.

Pencurinya pun akhirnya menyerah, lalu pencurinya dibawa Zaid ke tendanya.

Dia berkata “Seandainya itu unta-untaku akan kuberikan semua untukmu, tapi tenang saja, tiga hari lagi akan ada peperangan, jika kaum kami menang dan dapat harta rampasan, akan kuberikan padamu”.

Pencuri itu pun sadar kalau yang sedang berbicara adalah Zaid Al-Khalil, si penawan yang baik. Nah, kan Zaid berjanji kalau tiga hari lagi ada peperangan dan ternyata Zaid benar.

Lalu Zaid mendapatkan harta rampasan, yaitu 100 ekor unta dan semuanya diberikan ke pencuri itu.

Zaid masuk islam ketika Rasulullah saw sudah di Madinah, lagi di Masjid Nabawi dan sedang berpidato.

Nah, selesai Rasulullah saw  berpidato, Zaid Al-Khalil langsung berdiri dan mengucapkan syahadat.

Rasulullah saw, “Siapakah anda?”

Zaid Al-Khalil, “Saya Zaid Al-Khalil”

Rasulullah saw, “Bukan, nama anda sebenarnya Zaid Al-Khair”

Zaid Al-Khalil yang telah berganti nama, “Baiklah saya setuju”

Rasulullah saw, “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan petunjuk dari kampung anda ke sini dan mendapatkan hidayah”

Akhirnya Zaid Al-Khair pun ikut tinggal di Madinah bersama Rasulullah saw dan para sahabat. Beberapa hari setelah Zaid masuk islam, dia bersumpah agar Rasulullah saw memberikan 300 penunggang cekatan dan ia akan menyerang Romawi.

Nah, kan Zaid berjanji untuk menyerang Romawi. Tapi Allah tidak mentakdirkan agar Zaid melawan Romawi, dia wafat beberapa hari setelah masuk islam.

Zaid wafat karena wabah demam, dia terserang demam tinggi. Karena Zaid Al-Khair wafat beberapa hari setelah masuk islam, jadinya Zaid tidak ada celah untuk berbuat dosa.

Sifat-sifat Zaid Al-Khair

  1. Sabar
  2. Santun
  3. Dermawan
  4. Dan pemberani

Sumber:101 sahabat nabi

Penulis:Hepi Andi Bastoni

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top