Sekilas Riyadhus Shalihin, Kitab Hadis Legenda

Riyadhus Shalihin

Riyadhus Shalihin, merupakan sebuah kitab yang berisi kumpulan hadis sahih Nabi Muhammad saw. Abu Zakaria Muhyiddin bin Syaraf An-Nawawi (Imam Nawawi), adalah penyusunnya.

Allah telah mengutus Rasul-Nya Muhammad dengan membawa sebuah pedoman hidup yang dijaga hingga hari Kiamat kelak. Sedangkan ucapan-ucapan rasul-Nya, memperjelas maksud-maksud di dalam kitab-Nya.

Sedangkan para sahabat juga melaksanakan kewajibannya. Mereka menghafal, menulis, mengkaji dan mengamalkan setiap yang diajarkan Rasulullah. Hingga sempurnalah penjagaan serta penulisan setiap perkataan Rasulullah. Baik di dalam kitab sahih, musnad, dan sunan.

Diantara ulama yang menjadi penjaga sabda Rasulullah itu, bernama Imam Nawawi. Lahir di kota Nawa -dekat Damaskus- pada tahun 631 H dan wafat tahun 676 H.

Imam Nawawi mengambil hadis dari kitab sahih para pendahulunya yang terpercaya. Seperti al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, An-Nasaa’i, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Beliau berjanji hanya memasukkan hadis-hadis sahih. Dan janji ini berhasil ditunaikan.

Akhirnya tidak bisa dihindari lagi, Riyadhus Shalihin terkenal diantara para ulama serta orang awam. Buktinya kitab ini sering dipelajari di pesantren-pesantren Indonesia. Beliau sering mengawali setiap bab dengan ayat-ayat Al-Quran yang sesuai dengan pembahasan.

Setidaknya ada dua alasan kenapa kitab beliau melegenda,

Pertama ; Isi kandungannya bisa menumbuhkan dan menata jiwa, karena kitab ini umum mencakup Targhib dan Tarhib serta kebutuhan seorang muslim dalam urusan dunia, akhirat juga agamanya.

Kitab ini meliputi setiap sudut kehidupan individual -pribadi- serta sosial dengan pemaparan yang sederhana dan mudah dipahami.

Kedua ; Tingginya kedudukan pengarang kitab Riyadhus Shalihin ini di kalangan para ulama. Disebabkan luasnya ilmu serta dalamnya pemahaman An-Nawawi terhadap sunnah Rasulullah.

Tentu para ulama modern tidak membiarkan kitab ini lenyap begitu saja di tengah kemajuan teknologi. Akhirnya muncul berbagai terjemahan, baik dari bahasa Indonesia sampai bahasa Inggris.

Muhammad Zafrula Khan adalah salah satu orang yang menerjemahkan kitab ini ke Bahasa Inggris. Kata pengantarnya ditulis profesor bidang studi arab dari University of Manchester. Terbit pada tahun 1975 masehi, dengan judul The Meadows of the Righteous.

Zafrula menegaskan pada pihaknya agar berhati-hati dalam menterjemahkannya. Agar tidak ada resiko membingungkan para pembaca. Selain dia, Syaikh Muhammad bin Allan As-Siddiqi juga mensyarah kitab ini. Syaikh memberi judul Dalilul Falihin Syarh Riyadhus Shalihin.

Imam Nawawi tidak hanya menulis kitab ini dalam hidupnya. Beliau juga menulis satu kitab lainnya yang berjudul At-Tibyan fi Adab Hamalah Al-Quran. Berisi kumpulan hadis Rasulullah tentang adab-adab membaca Quran.

Ketika tahun 676 H atau 1278 masehi, beliau berpulang ke rahmatullah. Saat itu, seluruh komunitas muslim di Damaskus bersedih ketika menerima kabar ini.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top