Mengenal Matahari Lebih Dekat

mengenal matahari-matahari terbit

Kembali bersama Karyahusein. Pembaca pertama kali belajar tentang matahari di kelas berapa? Kalau saya kelas lima sekolah dasar. Nah, sekarang artikel ini mau mengenal matahari lebih dekat. Biar kita lebih tahu dengan pusat tata surya ini.

Sedikit ke pelajaran Bahasa Indonesia, nih. Matahari memiliki sinonim, seperti surya dan mentari. Bentuknya nyaris bulat serta tersusun dari plasma panas bercampur medan magnet. Diameternya sekitar 1.392.684 km atau 109 kali diameter Bumi.

Para pembaca yang terhormat, tanpa berpanjang kata lagi, mari kita kenal lebih dalam dengan bola kuning raksasa ini. Cek apa aja judulnya, dibawah ini.

Mengenal Matahari

Sebagai pusat Galaksi Bima Sakti, bola raksasa ini memiliki luas permukaan 12.000 kali lipat lebih besar dibanding Bumi. Nah, asal para pembaca tahu, pusat tata surya ini terbentuk 4.6 miliar tahun yang lalu. Konon karena peluruhan gravitasi dalam suatu wilayah. Dan jarak matahari dari Bumi sekitar 150 juta km.

Bagian-Bagian Matahari beserta Keterangannya

Kita melihat matahari dari Bumi seperti bola api berukuran raksasa bukan? Nah bila kita zoom lebih besar, ternyata ada :

1. Inti Matahari

Sebagai inti, bagian ini menyimpan sumber utama dari energi matahari. Dalam inti matahari, ada proton (atom bermuatan positif), elektron (atom bermuatan negatif), dan neutron (atom bermuatan netral).

Pada pusatnya, terdapat gravitasi yang menarik semua materi hingga membentuk suatu tekanan. Tekanan ini memungkinkan terjadinya reaksi fusi (reaksi yang menggabungkan dua inti atom, dan menghasilkan atom dengan inti yang lebih berat. Juga menghasilkan energi yang besar).

Menurut para ahli, panas disini mencapai 27.0000.0000 °F. Wow, patut diberi jempol dalam hal satu ini, ya.

2. Zona Radiasi

Zona radiasi merupakan bagian yang menyelimuti inti matahari. Radiasi berguna untuk pendistribusian energi. Energi yang dibentuk inti, akan disebarkan ke seluruh bagian matahari lewat foton di zona ini.

Suhu panas disini sedikit lebih rendah dibanding bagian sebelumnya. Sekitar 2 juta sampai 7 juta kelvin lebih rendah. Zona radiasi mengisi sekitar 45% radius matahari.

3. Tacholine

Lapisan ketiga merupakan pemisah antara zona radiasi dan zona konveksi. Disini ada transisi antara rotasi seragam zona radiasi dengan rotasi differensial zona konveksi.

4. Zona Konveksi

Zona ini mengisi 30% radius matahari. Nah, mulai dari sini energi matahari terbawa arus konveksi ke lapisan atmosfer Bumi yang di tempati seluruh makhluk hidup.

5. Photosphere

Photosphere ialah pemisah antara inti, zona radiasi dan zona konveksi dengan atmosfer matahari. Bagian inilah yang biasa kita lihat.

Pada awal penelitiannya, peneliti berpendapat jalur serapan pada lapisan ini tidak sama dengan elemen-elemen di Bumi. Hingga Norman Lockyer di tahun 1868 berpendapat jalur serapan pada photospher terbentuk dari elemen yang ia sebut Helium.

6. Chromosphere; Lapisan ini memiliki radius 2000 km dan sebagian besar terdiri dari spektrum cahaya dan jalur penyerapan. Biasanya bisa dilihat pada gerhana matahari. Saat gerhana matahari total, Chromosphere terlihat dengan cahaya berwarna kemerahan.

Sinar Matahari

Kawasan khatulistiwa merupakan wilayah yang mendapat sinar matahari dengan intensitas tinggi. Otomatis menjadikannya wilayah tropis. Paparannya dengan bentuk sinar ultraungu. Sinar tersebut terbagi tiga, A, B, dan C.

Manfaat

  • Membantu proses fotosintesis

Sinar matahari merupakan elemen penting dalam fotosintesis sebuah tumbuhan. Tumbuhan juga memerlukannya agar tetap hijau. Karena tanpa sinar matahari, tumbuhan terlihat kuning dan kekurangan air.

  • Sumber energi listrik

Sinar matahari mampu diubah menjadi energi listrik yang ramah lingkungan. Caranya dengan menyerap foton memakai semikonduktor, yang merupakan teknologi panel surya.

  • Memiliki peran bagi kesehatan

Mungkin beberapa dari pembaca belum tahu, sinar matahari terbit mampu menyehatkan tulang. Juga menjaga kesehatan mental dan mata. Bahkan sampai menurunkan berat badan.

Efek Negatif

  • Mengaburkan pandangan

Sinar matahari terutama siang, bisa merusak kornea mata. Kenapa? Karena sekitar jam 12 keatas, di Indonesia biasanya matahari sedang panas-panasnya. Dan banyak sinar UV yang bertebaran di udara.

  • Degradasi sterofoam

Sterofoam umumnya dipakai untuk bungkus makanan, betul? Nah, dalam benda itu terdapat bahan bernama polimer yang mudah terdegradasi. Sinar matahari mampu mengubahnya menjadi monopolimer yang disebut stirena.

Stirena kemudian bercampur dengan oksiden, dan menghasilkan stirena oksida yang mampu membahayakan kesehatan manusia. Misalnya memicu kanker.

Eksplorasi Matahari

Tidak cukup dengan teleskop untuk melihat matahari. Manusia mulai mengirim robot-robotnya ke luar angkasa untuk meneliti bola raksasa itu. Pertama kali dilakukan oleh Pioneer 4, pada tanggal 3 Maret 1959 oleh Amerika Serikat. Dan berhasil. Atas keberhasilan itu, AS kembali mengirim Pioneer 5-Pioneer 9 yang memang bertujuan untuk mempelajari matahari.

Selanjutnya ada wahana antariksa hasil kerja sama AS dan Jerman. Wahana itu mengumpulkan data-data mengenai matahari. Beroperasi dari 10 Desember 1974 sampai akhir 1982. Wahana itu dinamakan Helios I.

Misi yang paling terkenal bernama Solar and Heliospheric Observatory (SOHO). Dikembangkan dari kerja sama antara NASA dan ESA (agensi luar angkasa Eropa), diluncurkan tanggal 12 Desember 1995. SOHO masih beroperasi hingga kini dan jaraknya dari Bumi sekitar 1.5 juta km.

Kini, sampailah kita di akhir pembahasan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca. Sampai bertemu di artikel lainnya. Salam Berkarya.

Baca Juga : Bunga Matahari/Fakta Air

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top