Imam Muslim, Penerus Terbaik dari yang Terbaik

Mendengar nama Imam Muslim, apa yang terpikir? Sebuah kitab berjudul Sahih Muslim? Atau derajat jalur hadisnya nyaris setara dengan Imam Bukhari? Hmm, penasaran gak sih.

Bernama lengkap Abul Husain Muslim bin Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi. Lahir pada tanggal 204 hijriah, dan wafat tanggal 261 hijriah. Konon, semangat belajarnya sama dengan Imam Bukhari. Oiya, Abul Husain adalah julukannya.

Dalam jangka waktu itu, apa yang dilakukan Muslim bin Hajjaj? Langsung aja, cek sampai habis artikel ini.

Biografi Imam Muslim

Dilahirkan di tengah keluarga berpendidikan yang haus akan ilmu hadis. Membuat Muslim bin Hajjaj sedari kecil tahu apa itu hadis. Akibat lingkungan itu, ia dikirim kepada guru-guru hadis terkemuka yang ada di Khurasan-Iran.

Tidak berhenti sampai Khurasan, beliau belajar ke Irak, Hijaz, Syam, Mesir, dan sebagainya. Dari negeri-negeri itu, ia tercatat menjadi murid dari para guru ini,

  • Ahmad bin Hambal & Abdullah bin Maslamah = Irak
  • Hamalah bin Yahya & Amr bin Sawad = Mesir
  • Syaiban bin Farukh
  • Muhammad bin Musanna
  • Ishak bin Rawahaih
  • Muhammad bin Yasar
  • Qutaibah bin Said
  • Dan masih banyak lagi

Ia juga menjadi murid Imam Bukhari ketika kunjungannya ke Naisabur. Muslim bin Hajjaj tidak peduli dengan fitnah yang beredar di sekililingnya. Dari sebuah sumber, karena hubungan murid-guru ini, Az-Zihli yang juga gurunya memutuskan untuk menjauhinya.

Ketika menyusun kitab Shahih Muslim, beliau tidak memasukkan hadis dari Az-Zihli dan al-Bukhari. Tetapi Muslim masih mengakui mereka sebagai guru. Sebuah keputusan yang bijak, ya.

Saat kitab beliau disebar luaskan kepada orang-orang, para ulama langsung mengakuinya. Al-Khatib Al-Baghdadi menyimpulkan, “Muslim telah mengikuti jalannya Bukhari, memperhatikan ilmunya dan meniti jembatan yang telah dilaluinya.”

Kesimpulan itu tidak boleh membuat kita beranggapan Imam Muslim seorang pengekor. Caranya dalam menyusun kitab sangat berbeda dengan Bukhari. Metode yang dipakainya pun belum pernah dipakai sama sekali.

Karakter fisik Imam Muslim ialah seorang yang berpostur tinggi. Wajahnya tampan, penampilannya rapi, dan sering ujung surbannya terurai di antara dua pundaknya. Beliau pun seorang yang jujur dan penuh kemuliaan.

Kitab Shahih Muslim

Dari sekian banyak kitab terkemuka dan bermanfaat, Al-Jami’ ash-Shahih (Shahih Muslim) masih beredar hingga kini. Untuk menghormati karya beliau yang satu ini, marilah kita buat bab khusus untuk membahasnya.

Muslim sudah menelaah dan mempelajari keadaan para perawi hadis. Membandingkan satu riwayat dengan riwayat lain, sekaligus menyaringnya. Ia juga memberikan isyarat-isyarat bila ada perbedaan lafaz dalam suatu hadis.

Bukti nyata dari pekerjaan beliau ini ialah perkataannya sendiri. “Aku susun kitab Shahih ini yang disaring dari 300.000 hadis,” Diriwayatkan dari Ahmad bin Salamah, ia berkata. “Aku menulis bersama Muslim untuk menyusun kitab hadits shahih miliknya selama 15 tahun. Kitab itu berisi 12.000 hadis.”

Ibn Salah juga berkata bahwa kitab Shahih Muslim terdiri dari 4.000 hadis. Dua pendapat itu bisa kita satukan. Pendapat pertama berkata tentang penyebutan hadis yang berulang-ulang. Sedangkan perhitungan kedua tentang penyebutan hadis yang tidak disebut berulang.

Dalam penulisan kitabnya, Muslim tidak membuat judul bagian bab secara terperinci. Walaupun sekarang ada judul-judul bagiannya, itu adalah karya seorang pengulas terbaik. Yaitu Imam Nawawi dalam syarahnya.

Muslim pernah berkata, hal ini ia lakukan sebagai ungkapan gembira atas karunia Tuhan yang diterimanya; “Apabila penduduk bumi ini menulis hadis selama 200 tahun, maka usaha mereka hanya berputar di kitab musnad ini.

Imam Muslim

Karya-Karyanya dalam Sejarah

Tidak hanya Shahih Muslim, beliau juga menulis beberapa kitab lain. Diantaranya ada,

  • Al-Musnadul Kabir (kitab yang membahas nama-nama para perawi hadits).
  • Kitabul-Asma’ wal-Kuna
  • Kitab al-‘Ilal
  • Kitabul-Aqran
  • Kitabul-Intifa’ bi Uhubis-Siba’
  • Kitab Awhamil-Muhadditsin
  • Kitabu man Laisa lahu illa Rawin Wahid.
  • Kitab Auladis-Sahabah.
  • Kitabul-Muhadramin.
  •  Kitabu Su’alatihi Ahmad bin Hambal.
  •  Kitabul-Aqran

Murid-Muridnya

Seperti yang kita tahu, bila ada ahli dalam suatu bidang, segeralah belajar padanya. Imam Muslim pun demikian, ia didatangi orang-orang untuk mengajari dan mendidik mereka.

Diantara murid-muridnya yang dicatat oleh sejarah ialah,

  1. Abdurrahman bin Abu Hatim Ar-Razi
  2. Abu Isa At-Tirmidzi
  3. Abu Bakar bin Khuzaimah
  4. Muhammad bin Abdul Wahab Al-Farra’
  5. Shalih bin Muhammad Jazrah
  6. Ali bin Al-Husain bin Al-Junaid Ar-Razi
  7. Ibrahim bin Muhammad bin Sufyan. Kelak dirinya menjadi seorang ahli fiqih sekaligus seorang yang zahid.
  8. Ahmad bin Mubarak Al-Mustamli
  9. Dan masih banyak lagi

Menutup Kisah Perjalanan

Dalam suatu majelis yang dibuka oleh beliau, ada seseorang bertanya mengenai sebuah hadis. Namun, Muslim tidak mengetahui hadis itu. Bergegaslah beliau pulang ke rumah dan menyalakan lampu minyak.

Ia berkata, ‘jangan sekali-kali ada orang yang menggangguku’. Kemudian, disampaikan padanya ada yang menghadiahkan sekeranjang kurma. Beliau pun menerimanya dan memakannya sembari melakukan aktifitas tadi.

Saat masuk waktu pagi, hadis yang beliau cari akhirnya dapat. Qadarullah, karena kejadian itu Muslim meninggalkan dunia untuk selama-lamanya. Imam Muslim wafat pada hari Ahad sore. Dimakamkan di kampung Nasr Abad, daerah luar Naisabur. Pada usia 55 tahun, tanggal 25 Rajab 261 hijriyah. Atau 875 masehi.

Demikian artikel ini, mungkin hanya sedikit bisa mengungkap sebagian riwayat hidup beliau. Tapi setidaknya kita tidak asing lagi dengannya.

Baca Juga : Ilmuwan yang Pandai di Banyak Bidang

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top