Edisi imam-imam hadis kembali hadir. Sekarang berjudul biografi Ibnu Majah. Beliau merupakan Al-Hafizh hadis ‘terakhir’ dalam jajaran ‘kutubus sittah’. Lahir di kota Qazvin, Irak pada tahun 209 Hijriah.
Memiliki nama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Yazid ar-Rabi’ bin Majah Al-Qazwini Al-Hafidz. Sebutan Majah, dinisbatkan pada ayahnya Yazid. Yang biasa disebut Majah Maula Rabi’at.
Sudah tahu sekilas tentang ulama hadis ini? Kalau begitu, langsung kita baca yang lebih lengkapnya. Selamat membaca.
Pendidikan Ibnu Majah
Sang ulama hadis beruntung tumbuh di lingkungan yang kaya ilmu. Pada masa itu, para pemuda sangat semangat untuk belajar. Ibnu Majah memulai pelajarannya dengan menghafalkan Al-Quran. Yang menjadi sumber hukum dan aturan umat Islam.
Lalu, beliau sering hadir di kajian-kajian hadis yang ada di masjid kota Qazvin. Pada tahun 230 Hijriah, Ibnu Majah mulai mengembara menjemput ilmu. Ia mendatangi Khurasan, Bashrah, Kufah, Baghdad, Damaskus, Hijaz, dan Mesir.
Guru-Guru Ibnu Majah
Melalui perjalanannya yang panjang, Ibnu Majah dicatat dalam sejarah menjadi murid para ulama terkemuka di masanya. Mereka adalah.
- Ali bin Muhammad ath-Thanasafi, seorang ahli hadis. Dan Ibnu Majah banyak meriwayatkan hadis dari gurunya ini.
- Ibrahim bin al-Mundzir al-Hizami, salah seorang murid Imam Bukhari. Gurunya ini wafat tahun 236 Hijriah.
- Muhammad bin Abdullah bin Numair
- Jabbaroh bin al-Mughlis
- Hisyam bin Ammar
- Muhammad bin Rumh
- Daud bin Rasyid
- Dan, Abdullah bin Zubair bin Isa bin Abdullah Al-Qarsy al-Asadi Abu Bakar al-Humaidi. Seorang ulama, fakih dan pakar hadis dari Mekkah. Dalam sejarah, beliau juga menjadi guru Imam Bukhari, Muslim, Abu Daud, An-Nasa’i, At-Tirmidzi, Abu Hatim dan banyak ulama besar lainnya. Semua nama itu, belajar dalam waktu yang berbeda. Bukan bersamaan.
Murid-Muridnya
Bukan hal luar biasa bila seorang ulama, dan pakar dalam suatu bidang, tidak didatangi orang. Ibnu Majah memiliki banyak murid. Diantaranya adalah.
- Muhammad bin Isa’ al Abhari
- Abu Thayyib Ahmad al Baghdadi
- Sulaiman bin Yazid al Fahmi
- Ishak bin Muhammad Al-Qazwini
- Ali bin Said bin Abdullah al-Ghudani
- Muhammad bin ‘Isa ash-Shaffar
- Ibnu Sibuyah
- Ali bin Sa’id al ‘Askari
- Ahmad bin Ibrahim
Komentar Ulama tentang Beliau
Karena kemasyhuran beliau akan ilmu hadis, para ulama banyak memberi pujian padanya. Adz-Dzahabi berkata, “Ibnu Majah ialah seorang hafizh, pakar kritik hadis, seorang yang jujur dan luas ilmunya.” Ibnu Khallikan juga berkata, “Dia adalah seorang imam dalam hadis. Seorang yang berpengetahuan tentang hadis dan segala yang berkaitan dengannya.”
Karya-Karya
Dari sekian banyak karya beliau, ada tiga yang namanya masih harum hingga kini. Itu adalah; Sunan Ibnu Majah (masuk jajaran Kutubus Sittah), Tafsir Al-Quran (kitab ini dipuji oleh Ibnu Katsir, seorang ulama yang ahli ilmu tafsir), dan Kitab Tarikh.
Kitab yang terakhir disebut membahas sebagian besar kejadian dari masa sahabat hingga masa Ibnu Majah. Ibnu Katsir kembali memberi pujian dengan sebutan Tarikh Kamil, sejarah yang sempurna.
Wafat
Setelah mengabdi sekian lama pada ilmu hadis, Ibnu Majah berpulang ke rahmatullah. Yaitu di tahun 273 Hijriah, 28 Februari 886 Masehi. Semoga seluruh jasanya dalam bidang hadis, diridhai oleh Allah swt.
Dengan berakhirnya artikel Biografi Ibnu Majah ini, berakhir pula edisi imam-imam hadis. Di lain kesempatan, kita akan membahas nama besar lainnya yang menjadi guru dari pengarang ‘Kutubus Sittah‘.