Abad ke-22 ini, sudah muncul sebuah teknologi bernama Artificial Intelligence. Sebuah kecanggihan yang katanya akan menggantikan peran manusia dalam berbagai pekerjaan. Biar pembaca gak kaku ketika berhadapan dengan teknologi ini kelak, Karyahusein akan menjelaskannya.
Mulai dari pengertiannya, hingga Artificial Intelligence yang dikeluarkan Google beberapa bulan lalu. Oiya, pembaca mungkin lebih mudah menyebutnya dengan AI.
Makin penasaran? Cek dibawah ini, enjoy!
Pengertian AI
AI atau kecerdasan buatan merupakan sebuah sistem yang ditambahkan dengan kecerdasan, sehingga bisa diatur dalam konteks ilmiah. Menurut Andreas Kaplan, kecerdasan buatan ialah kemampuan sistem untuk mengartikan data eksternal dengan benar. Lalu belajar dari data itu dan memakainya untuk menjalankan tugas tertentu dengan melewati adaptasi yang fleksibel.
Biasanya, sistem seperti itu ada dalam komputer. Kecerdasan dimasukkan ke dalam komputer agar bisa melakukan pekerjaan seperti halnya manusia. Ada beberapa yang tidak bisa dilakukan oleh kecerdasan manusia, tapi mampu dikerjakan teknologi. Seperti membuat permainan catur.
Tapi masih banyak yang tidak bisa dikerjakan oleh kecerdasan buatan, sebut saja pengenalan ekspresi wajah atau hal sederhana seperti bermain bola.
Artificial Intelligence kini digunakan dalam bidang-bidang seperti sains, teknik dan militer, obat-obatan, hingga ekonomi. Pembaca bisa melihatnya dalam beberapa perangkat lunak di komputer rumah atau game.
Sejarah Kecerdasan Buatan
Disini, Karyahusein akan sedikit memberi tahu bagaimana sejarah kecerdasan buatan. Hingga menjadi canggih seperti sekarang ini.
Dimulai tahun 1951, program AI pertama bekerja di University of Manchester untuk mengerjakan mesin bernama Ferranti Mark. Sebuah program permainan catur yang ditulis Dietrich Prinz. Kemudian, tahun 1956, John McCarthy membuat istilah “Artificial Intelligence”. John juga menemukan bahasa pemrograman Lisp.
Kemudian, di tahun 1980-an jaringan saraf dipakai secara umum dengan algoritma perambatan balik. Lalu tahun 1997, Deep Blue sebuah komputer permainan catur, mengalahkan Garry Kasparov. Dalam pertandingan 6 game.
DARPA lalu mengungkap biaya yang disimpan karena pemakaian AI untuk penjadwalan Perang Teluk pertama, sudah mengganti investasi penelitian AI dari tahun 1950.
Berbagai Contoh AI Technologies
Setelah pembaca menyimak sejarah AI diatas, mungkin jadi bingung, ya. Tapi itu zaman dulu, ketika kecerdasan buatan masih di awal kemunculannya. Kini, AI bisa diakses dengan mudah. Lihat saja nama-nama yang akan disebutkan dibawah ini.
- Search Engine
Contoh yang pertama ialah fitur search engine alias mesin pencarian. Pembaca tentu sering memakainya, bukan? Dengan fitur ini, kalian bisa mencari yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Dalam pencarian di browser, kotak mesin pencarian biasanya memperlihatkan saran topik yang relevan dengan kehidupan sehari-hari kalian. Bukannya secara tiba-tiba.
- Google Bard
Google mengeluarkan AI buatannya pada tanggal 10 Mei 2023. Meski terbilang baru, popularitasnya sudah tinggi. Bahkan tidak sedikit yang membandingkannya dengan ChatGPT.
Bard merupakan AI berbasis languange model bernama LaMDA (Languange Model for Dialogue Applications). Sejatinya, Google sudah mengembangkan chatbot ini dua tahun lalu.
- Keyboard Virtual
Saat ini, keyboard tidak hanya bentuk fisik saja. Kalian bisa melakukan sedikit hal untuk menampilkan keyboard pada layar laptop. Dengan menekan tombol logo Windows + ctrl + O.
Nah, keyboard ini umumnya dibekali dengan fitur autocorrect. Jadi bila pembaca salah ketik, akan muncul tulisan yang benarnya. Tapi lama kelamaan, teknologi di dalamnya semakin canggih. Kita hanya mengetik satu huruf, langsung muncul beberapa saran yang sesuai prediksi kita.
- Game Online
Bagi para gamer, tentu saja tahu rasanya bagaimana tantangan dalam sebuah game. Contohnya game NPC yang mempunyai reaksi dinamis dengan perlakuan pemain. Tentu saja itu karena sistem AI.
Kegunaan dan Kelemahan
Sebuah pembelajaran mesin seperti AI pun memiliki kelemahan. Tapi Karyahusein akan memulai dari kegunaannya dulu. Bukankah dalam novel, selalu hal positif yang diungkapkan pertama?
Kegunaan Teknologi Artificial Intelligence
- Menghemat Waktu
Keberadaan teknologi satu ini, telah menghemat waktu kita. Contohnya saja di rumah sakit, AI bisa digunakan untuk mencari data pasien. Coba kalau manusia? Bisa-bisa pingsan duluan.
Sedangkan dalam perusahaan, AI membantu mengekstrak data yang perlu diteliti. Dari dua contoh itu, sudah terbayang bagaimana manfaat AI dalam kehidupan?
- Mengurangi Kesalahan Manusia
Saat ini, banyak perangkat lunak yang mampu mengurangi kesalahan kita. Contohnya Grammar Check atau Spelling. Jika ada kesalahan, umumnya langsung muncul garis merah.
Tidak bisa dihindari bagaimana pun hebatnya otak kita, tetap ada celah bagi kesalahan. Jadi tidak salah kalau kita memakai AI untuk menutupinya. Betul?
- Memberi Harapan Bagi Manusia
Asal pembaca tahu, sekarang ini juga ada teknologi untuk membantu orang-orang disabilitas. Kita bisa melihat orang tuli, kembali mendengar dengan bantuan alat. Dan yang kita ulang-ulang sebelumnya, sistem AI mampu menemukan penyakit pasien lebih cepat.
Penemuan penyakit yang lebih cepat, tentu mempercepat proses penanganan untuk pasien itu. Sepakat?
- Mempermudah Proses Interaksi
Dalam bisnis, manfaat teknologi satu ini untuk mempermudah interaksi dengan pelanggan. Pihak perusahaan akan lebih cepat mengumpulkan pertanyaan yang paling sering ditanyakan (FAQ). Kemudian bisa dijawab dengan otomatis oleh AI.
Kelemahan Teknologi Artificial Intelligence
- Perlu Biaya yang Besar
Seiring berkembangnya teknologi satu ini, maka perangkat yang mendukungnya juga ikut dikembangkan. Agar sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Semua itu menjadi kekurangan utama AI.
- Menimbulkan Kemalasan
Pembaca dan penulis, tentu tahu bagaimana efek penggunaan AI. Semua jadi mudah, cepat dan benar. Semakin lama kita memakainya, akan muncul dampak bernama malas. Kita berpikir, buat apa capek-capek. Tinggal suruh robot. Betul?
- Hanya Menjalankan Perintah Sesuai Program
Seperti yang kita lihat, mesin AI hanya bekerja sesuai dengan program yang didesain. Jika tidak sesuai dengan algoritma atau program di dalamnya, mesin tersebut bisa hancur.
- Tidak Memiliki Perasaan
Entah apa yang terjadi kalau robot juga memiliki perasaan. Mungkin seperti di film-film, memberontak? Bercanda.
Memang tidak diragukan pekerjaan yang dilakukan AI lebih efisien dan menghemat waktu. Tapi dia tidak bisa membangun hubungan dengan manusia yang merupakan unsur penting dalam pengelolaan tim.
Mungkin itu saja yang bisa Karyahusein sampaikan. Selamat bertemu di artikel-artikel selanjutnya. Bila pembaca ingin tahu karya lain seputar teknologi, cobalah baca fakta menarik teknologi.
Salam Berkarya!